Asal Mula Angpao Pada Tradisi Imlek

12.00
TOTO ONLINE - Hari raya Imlek segera tiba! Ini bermakna, orang-orang Indonesia keturunan Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek 2568 dengan berkumpul bersama semua keluarga besar dan membagikan ang pao.

Asal Mula Angpao Pada Tradisi Imlek

Amplop merah yang sama dengan kebiasaan perayaan tahun baru China atau Imlek ini mempunyai pelafalan yang tidak sama. Dalam bhs mandarin, amplop merah ini dimaksud dengan arti hóngbāo, orang-orang Kanton menyebutkan lai see, sedang dialek Hokkien orang-orang Taiwan melafalkannya dengan ang pao.

Ketika tahun baru Imlek, ang pao sendiri didapatkan dari orang yang lebih tua pada yang lebih muda. Umumnya, ang pao didapatkan dari kakek, nenek, bapak, ibu, om, tante, dan semua kerabat yang dituakan pada anak, cucu, dan keponakan masing-masing.

Sesuai sama kebiasaan, ang pao yang diisi uang akan diberikan setelah sang anak melakukan soja atau salam hormat sembari mengatakan Gong Xi Fa Cai dengan kata lain selamat tahun baru Imlek pada orang yang dituakan. Namun, yang bisa terima ang pao hanya anak kecil dan orang yang belum menikah.

Jika anda sudah menikah, malah kamulah yang perlu memberi ang pao pada anak kecil, semua sepupu dan keponakan yang belum menikah.

Kebiasaan yang satu ini sudah jalan selama beberapa ribu tahun waktu lalu. Pemberian ang pao sendiri melambangkan keberuntungan, harapan untuk usia panjang, kemakmuran, dan kesehatan untuk penerimanya. Sedang untuk si pemberi, ini adalah fasilitas sharing rejeki pada sanak keluarga dan orang paling dekat.

Namun esensi paling utama angpao sendiri bukanlah terdapat pada jumlah uang yang didapatkan, namun pada warna merah pada kertas ang pao itu. Untuk orang-orang keturunan Tionghoa di semua dunia, warna merah melambangkan keberuntungan, kemakmuran, usia panjang, dan kebahagiaan.

Merah juga diakui dapat menghindari penerimanya dari daya negatif atau sial. Perihal ini pula sebagai argumen kenapa kertas ang pao selalu berwarna merah. Saat ini, ang pao sejatinya tidak hanya diberikan hanya ketika Imlek atau Sincia saja. Ang pao juga diberikan pada beragam acara dan perayaan seperti hari pernikahan dan lagi tahun.

Waktu terima ang pao, adalah hal yang begitu tidak sopan untuk buka maupun mengintip berisi di depan si pemberi. Anda baru bisa membukanya hanya ketika si pemberi sudah tak ada, atau ketika anda sudah ada dirumah.

Lalu, darimana kebiasaan yang satu ini berasal?

Asal mula kebiasaan pemberian ang pao sendiri masih simpang siur sampai saat ini. Yang pasti, kebiasaan ini sudah diwariskan secara turun temurun didunia. Kebiasaan memberi ang pao ini diterangkan juga berawal sekitaran jaman Dinasti Ming dan Qing, dan uang kertas diketemukan pada jaman Dinasti Song.

Namun karena uang kertas pada saat itu begitu besar nominalnya, jadi tidak sering diberikan pada anak-anak kecil. Pecahan uang paling kecil pada saat itu yaitu kepingan koin perunggu bernama wen atau tong bao. Di bagian tengahnya ada lubangan sisi empat.

Para orang kaya umumnya memberi 100 keping koin itu dengan mengikatnya jadi untaian dengan tali merah. Untaian uang ini diberikan dengan harapan sang anak akan berusia panjang dan sehat. Berikut sebagai latar belakang kenapa kita selalu lihat ilustrasi untaian koin emas tiap-tiap tahun baru Imlek mendekati. Bersamaan perubahan jaman ang pao beralih bentuk jadi amplop merah diisi uang kertas seperti yang kita kenal sekarang ini. 


TOTO ONLINE

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »